Sejarah Singkat Keju
Sejarah Singkat Keju
Sejarah Singkat Keju
Keju adalah salah satu makanan tertua umat manusia, dengan asal-usul yang membentang hingga 5000 SM. Banyak sejarawan percaya bahwa pembuatan keju dimulai secara tidak sengaja ketika orang menyimpan susu di dalam perut hewan. Karena adanya rennet alami, susu tersebut menggumpal. Dari penemuan sederhana ini, pembuatan keju secara bertahap berkembang menjadi tradisi global yang dibentuk oleh budaya, iklim, dan teknologi.
Awal Mula Zaman Kuno (5000–2000 SM)
Bukti arkeologis dari Polandia dan Kroasia menunjukkan bahwa orang-orang menggunakan saringan tanah liat untuk memisahkan dadih dan air dadih sejak 5000 SM. Keju-keju awal ini asin dan asam, mirip dengan keju cottage atau feta. Selain itu, bangsa Sumeria dan Mesir kuno mencatat keju dalam teks dan karya seni mereka, yang menyoroti pentingnya keju dalam kehidupan sehari-hari.
Era Klasik (2000 SM–500 M)
Seiring berkembangnya peradaban, keju menyebar ke seluruh Mediterania. Orang Yunani menyebutnya pemula dan menganggapnya sebagai makanan pokok. Sementara itu, bangsa Romawi menyempurnakan pembuatan keju, mengembangkan teknik pematangan, dan menyebarkan budaya keju ke seluruh Eropa. Lebih lanjut, dalam karya Homer Pengembaraan, Odysseus menemukan gua Polyphemus si Cyclops yang dipenuhi susu dan keju, menunjukkan betapa eratnya peran keju dalam penceritaan kuno.
Eropa Abad Pertengahan (500–1500 M)
Selama Abad Pertengahan, biara-biara menjadi pusat utama pembuatan keju. Mereka menciptakan berbagai jenis keju, seperti keju Trappist dengan kulit yang dicuci. Keju keras seperti Parmesan dan Cheddar juga muncul karena mudah disimpan dan dibawa bepergian. Akibatnya, keju menjadi makanan pokok petani sekaligus makanan lezat bagi kaum bangsawan.
- 1115: Gruyère, keju tertua yang masih diproduksi hingga saat ini, berasal dari Swiss.
- 1254: Parmigiano Reggiano diberi nama secara resmi.
Periode Awal Modern (1500–1800 M)
Seiring meningkatnya penjelajahan Eropa, para kolonis membawa pembuatan keju ke Amerika dan mengadaptasi resepnya sesuai dengan kondisi setempat. Spesialisasi regional berkembang pesat, termasuk Emmental Swiss, Brie Prancis, dan Gouda Belanda. Selama periode ini, antara tahun 1500 dan 1600, para pedagang Belanda juga mencatat Terima kasih, keju tradisional Indonesia dari Sulawesi.
Zaman Industri (1800–1900-an)
Munculnya pabrik pengolahan susu mekanis mengubah produksi keju. Pasteurisasi, yang dikembangkan pada abad ke-19, meningkatkan keamanan dan konsistensi. Akibatnya, keju menjadi lebih mudah diakses dan tidak lagi terbatas pada pembuat keju rumahan.
- 1842: Roquefort Société resmi dibuka, menjadi perusahaan keju formal tertua yang masih beroperasi.
- 1870: Perancis mengadakan Concours Général Agricole yang pertama.
- 1890: Universitas Wisconsin di Madison memulai kelas pendidikan peternakan sapi perah pertamanya.
Era Modern (1900-an–Sekarang)
Saat ini, produksi keju global melebihi 22 miliar kilogram per tahun. Keju industri berdampingan dengan tradisi pembuatan keju tradisional, dan minat terhadap keju susu mentah dan varietas khusus terus meningkat. Keju kini dirayakan di seluruh dunia, mulai dari Parmigiano Reggiano Italia hingga inovasi Indonesia seperti keju O-Dairy dari Pasti Enak.
- 1957: Kontes Keju Kejuaraan Dunia pertama pun diselenggarakan.
- 2007: PT. Pasti Enak dibuka di Bali, Indonesia.
- 2017: PT. Pasti Enak mulai memproduksi keju artisan di Indonesia.
